Ambon, Pelita Maluku.Com  – Tingginya curah hujan yang melanda Provinsi Maluku setiap tahunnya, mengakibatkan Provinsi yang dikenal seribu pulau di Indonesia ini sering mengalami bencana alam paling tinggi setelah Papua Barat.

Buktinya, bencana alam yang terjadi tidak hanya di satu Kota/Kabupaten saja, namun terjadi di seluruh kabupaten/Kota di Maluku. Demikian disampaikan Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Farida Salampessy kepada wartawan di lantai II Kantor Gubernur Maluku Senin (08/07/2019).

Menurutnya, tingginya bencana alam di Provinsi Maluku berdasarkan hasil evaluasi dari tahun ke tahun ada dua faktor, diantaranya faktor geologi dan Hidro Meteorologi.

Meskipun Demikian BPBD Maluku, terus  menghimbau, masyarakat di Maluku untuk tetap waspada, bila mana musim penghujan itu datang sebagai langkah-langkah antisipasi.

Terkait dengan anggaran yang nantinya dikucurkan untuk berbagai kegiatan akibat bencana di Maluku jelas Salampessy, semuanya berasal dari APBN dan dana tersebut lanjut Salampessy, dikucurkan lewat berbagai Kementerian diantaranya, Kementerian Sosial, Kesehatan, Pertanian, Pekerjaan Umum dan Perikanan  

"kita tidak pernah dapat dana lewat APBN untuk penanggulangan bencana itu sudah diatur lewat kementerian terkait, kita dapat dana berupa dana kegiatan," jelas Sàlampessy (PM.007)