Pempus Komitmen Pelestarian Budaya dan Sejarah Banda Naira
Ambon, Pelita Maluku — Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku dengan agenda utama menghadiri Festival Banda Heritage, sebuah perayaan tahunan yang bertujuan menghidupkan kembali nilai sejarah dan warisan budaya Banda Naira sebagai pusat peradaban dunia masa lalu.
Kehadiran Mendagri tidak sekadar membuka rangkaian festival, tetapi menjadi penegasan dukungan pemerintah pusat terhadap pelestarian budaya dan sejarah Banda sebagai aset bangsa yang bernilai dunia.
Festival ini dinilai penting untuk mendorong edukasi sejarah, pariwisata budaya, dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
Mendagri tiba di Bandara Internasional Pattimura pada pukul 06.10 WIT, selasa (25/11/2025) dengan menggunakan Batik Air. Ia disambut Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, jajaran Forkopimda, serta sejumlah tokoh daerah termasuk Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, dan Anggota DPR RI Saadiah Uluputty. Setelah penyambutan, rombongan bertolak menuju Banda Naira melalui jalur laut.
Setibanya di Banda Naira pukul 13.46 WIT, Mendagri mendapat penyambutan adat berupa tarian tradisional dan pengalungan syal sebagai simbol penghormatan masyarakat Banda. Di sela acara, Mendagri menyempatkan berfoto dengan latar Gunung Api Banda ikon sejarah perdagangan rempah dunia.
Agenda kunjungan berlanjut dengan penelusuran jejak sejarah di Lontor, mulai dari rumah guru orang tua Gubernur Maluku, situs bersejarah Parigi Tua, hingga lokasi Pohon Sejuta Umat.
Titik-titik ini menjadi simbol perjalanan panjang Banda dalam perdagangan rempah, kolonialisme, hingga perjuangan budaya.
Kunjungan ini sekaligus menyoroti pentingnya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah untuk menjadikan Banda Naira bukan hanya destinasi wisata, tetapi ruang pembelajaran sejarah bagi generasi Indonesia dan dunia.
Pemerintah pusat berharap Festival Banda Heritage menjadi momentum memperkuat identitas budaya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta memastikan sejarah Banda tetap hidup sebagai bagian tak terpisahkan dari memori bangsa.
REDAKSI PELITA MALUKU - AIS









Belum Ada Komentar