Perarakan Arca Kristus Raja Disiapkan Jadi Wisata Rohani Tahunan di Ambon
Ambon, Pelita Maluku — Perayaan Kristus Raja Alam Semesta di Paroki Santo Yosep Passo pada 22-23 November 2025 mendatang, tidak hanya menjadi agenda keagamaan, tetapi juga ruang perjumpaan dan persaudaraan bagi masyarakat Maluku.
Pastor Paroki, RD Lucky Kelwulan, menyampaikan bahwa Perarakan Arca Kristus Raja akan dijadikan agenda tahunan sebagai bentuk komitmen Gereja untuk menghadirkan kedamaian dan memperkuat ikatan sosial di Ambon.
Dalam keterangan pers yang berlangsung di Pastoral Paroki Santo Yosep Passo, Senin (17/11/2025), Pastor Lucky menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai spiritual dan sosial yang besar. Ia menegaskan bahwa perarakan tidak hanya ditujukan bagi umat Katolik, tetapi menjadi ruang terbuka yang mengundang seluruh masyarakat, tanpa melihat latar belakang agama.
“Momentum ini bukan semata seremonial keagamaan. Kegiatan ini kami harapkan menjadi wadah yang membawa kedamaian bagi Kota Ambon dan Maluku. Melalui kebersamaan dalam perarakan, kita ingin memperkuat jati diri sebagai orang Maluku yang rukun dan saling menopang,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika kegiatan ini mendapatkan dukungan publik dan media, maka bukan tidak mungkin perarakan Kristus Raja dapat berkembang menjadi agenda wisata rohani.
Ambon, katanya, memiliki potensi besar untuk menampilkan kekayaan spiritual yang dapat dinikmati oleh siapa saja, termasuk wisatawan.

“Ke depan, kami berharap kegiatan ini dikenal luas sebagai bagian dari agenda pariwisata daerah. Bahkan, jika memungkinkan, dapat didorong menjadi destinasi wisata rohani nasional. Yang penting, kegiatan ini tetap membawa pesan damai dan keterbukaan bagi semua,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Perarakan Arca Kristus Raja Alam Semesta, Carolus Lasol, menegaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini menjadi komitmen bersama umat.
Ia menyebut perarakan Kristus Raja adalah simbol perjalanan iman sekaligus ruang refleksi bagi masyarakat untuk terus menjaga kedamaian di Maluku.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk umat Katolik. Kami ingin seluruh masyarakat merasakan bahwa perarakan ini membawa energi positif bagi kota ini. Setiap tahun, kami akan mengemas kegiatan ini dengan lebih baik agar menjadi kebanggaan bersama,” kata Carolus.
Ia berharap media dapat mengambil peran dalam mengangkat nilai spiritual, budaya, dan sosial yang hadir dalam kegiatan ini, sehingga publik semakin mengenal makna mendalam dari perarakan Kristus Raja.
“Dengan publikasi yang baik, kegiatan ini bisa menjadi ikon baru Kota Ambon. Ia mengajak masyarakat untuk melihat perarakan bukan hanya sebagai ritual, tetapi sebagai gerakan bersama menuju kota yang lebih damai,” tutup Carolus.
REDAKSI PELITA MALUKU - AIS









Belum Ada Komentar