Selang : Lokalisir Kelompok Rentan Bisa Kendalikan Penyebaran Covid-19
Ambon,
Pelita Maluku.com - Koordinator Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Corona
Virus Disease 19 (Covid-19) Provinsi Maluku, Kasrul Selang, memaparkan strategi
melokalisir kelompok rentan terpapar Covid-19, agar dapat mencegah dan
mengendalikan penyebaran virus yang kini menjadi pendemi global tersebut.
Hal itu
disampaikannya saat menghadiri rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon di
ikuti Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan jajaranya, Komandan Kodim 1504
Pulau Ambon Letkol Kav. Cecep Tendy Sutandi, Kapolresta Pulau Ambon dan
Pulau-Pulau Lease Kombes Pol. Leo Simatupang.
Dalam
paparannya itu, Kasrul menyampaikan, Gugus Tugas Covid-19 telah menyusun alur
karantina terpusat, dan karantina alternatif bagi pelaku perjalanan, PDP
(pasien dalam pemantauan) berat, PDP ringan, dan pasien positif Covid-19.
Sebanyak
582 unit tempat tidur telah disiapkan pihaknya, terdiri atas Asrama Haji
Waiheru dengan jumlah kapasitas sebanyak 136 tempat tidur, BPSDM 96 tempat
tidur, Diklat Pertanian 48 tempat tidur, LPMP 192 tempat tidur, Diklat Agama 80
tempat tidur, dan Diklat Perikanan 30 tempat tidur, dengan perbantuan tenaga
medis.
Pemerintah
juga memilah PDP berat, sedang, dan kasus positif, untuk menempati RSUD dr.
Haulussy, RSUP dr. Johanes Leimena, dan Rumkit Tingkat II milik Angkatan Laut.
“Untuk
kasus ringan, karantina dilakukan di Diklat BPSDM, kontak erat dengan kasus
positif dan PDP ringan di LPMP. Sementara pelaku perjalanan dan ODP, proses
karantinanya dilakukan di Diklat Agama, Diklat Pertanian, dan Asrama Haji
Waiheru,” ungkap Kasrul yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Maluku.
Strategi
lainnya, kata Kasrul, adalah dengan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat
terkait social distancing (jarak sosial).
“Masyarakat
harus diedukasi, kenapa kita harus melakukan social distancing dengan
melibatkan lintas sektor. Misalkan dengan cara menjangkau komunitas muda untuk
menyebarkan pesan positif Covid-19 di media sosial,” jelasnya.
Pada
kesempatan itu, Kasrul juga mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat
difungsikan sebagai relawan di lingkungan RT-nya masing-masing. Tugas relawan
ini untuk memantau pelaku perjalanan, apakah benar melakukan isolasi secara
mandiri di rumah.
“Pak
Walikota, kita juga bisa memanfaatkan ASN kita. Jika jajaran pemkot
membutuhkan, kita akan membantu. Kita akan berdayakan para ASN untuk terlibat
bersama RT, Babinsa, Babinkambtibmas, yang ada di lingkungan masyarakat untuk
menjadi relawan-relawan yang bertugas untuk memantau para pelaku perjalanan
ini. Para ASN ini, akan melaporkan setiap saat, apakah itu kepada Babinsa atau
Puskesmas setempat," kata Kasrul.
Menurutnya,
trend wabah ini di sejumlah negara menjadi pengalaman berharga bagi Gugus Tugas
di Maluku menyusun langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 di Maluku.
“Puncaknya
nanti di minggu-minggu ke - 9, 10 dan 11. Kalau kita sudah bisa antisipasi dari
awal dengan cara memilah sesuai tingkatan kasus pasien, dan menempatkan pelaku
perjalanan di beberapa diklat, maka ini akan jauh lebih baik dan terkendali,”
kata dia.
Pihaknya, lanjut Kasrul, akan bekerja keras mengatasi persoalan ini dari hulu sampai hilir. Itupun, kata Kasrul, bersangkutan yang melakukan perjalanan harus bersedia di isolasi selama 14 hari.
Kasrul juga
meminta kepada Walikota Ambon, agar pihak Pemkot segera menghitung dampak
ekonomi masyarakat akibat dari mewabahnya virus ini.
“Jadi Pak
Wali, ini juga menjadi arahan Bapak Presiden. Kita harus bersama-sama
menghitung orang-orang terdampak dari sisi ekonomi. Misalnya, masyarakat yang
kegiatan atau mata pencahariannya tiap hari. Ini sudah harus kita hitung,”
ucapnya.
Selain itu,
ia pun mengingatkan agar dapat menghidupkan kembali Jaringan Pengaman Sosial
(JPS).
“Kita
hidupkan kembali JPS ini dengan kegiatan padat karya secara selektif.
Contohnya, kalau kawasan wisata sudah tidak ada yang kunjungi, bagaimana nanti
hidup mereka. Kita mungkin bisa membuat proyek-proyek padat karya,” tandas
Kasrul (PM.007)
Belum Ada Komentar