Harga Cabai Masih Jadi Momok : Sapulette Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru
Ambon, Pelita Maluku — Pemerintah Kota Ambon memastikan stok pangan strategis masyarakat masih aman hingga akhir tahun 2025. Namun, cabai keriting dan cabai rawit tetap menjadi komoditas yang mengancam inflasi, karena pasokan belum mencukupi kebutuhan pasar lokal.
Plt. Sekretaris Kota Ambon, Robby Sapulette, mengungkapkan hasil evaluasi TPID bersama Bulog menunjukkan sebagian besar komoditas dalam kondisi surplus, seperti:
Telur Ayam 79,81 ton Surplus
Jagung 7,66 ton Surplus
Daging Sapi 8,64 ton Surplus
Daging Ayam Ras 70,17 ton Surplus besar
Gula Pasir 471 ton Surplus
Minyak Goreng 167 ton Surplus
Bawang Putih 18 ton Surplus
Bawang Merah 19,18 ton Surplus
Beras Aman Terkendali
Cabai Keriting & Cabai Rawit Defisit Penyumbang inflasi utama
“Yang menjadi persoalan hanya cabai keriting dan cabai rawit. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Ambon, kita berharap pasokan dari Pulau Buru bisa kembali rutin,” jelas Sapulette dalam Rapat Koordinasi TPID di Swiss-Belhotel Ambon, Selasa (25/11/2025).
Selama pasokan dari Buru masih minim, sehingga stok cabai ditopang dari Probolinggo dan Makassar. Namun, ongkos logistik jadi masalah utama.
Harga cabai di Makassar hanya Rp20–28 ribu/kg, tetapi biaya pengiriman lewat kargo udara mencapai Rp60 ribu/kg per kilogram. Belum termasuk biaya distribusi dari bandara ke pasar di Ambon.
Inilah yang membuat harga di lapangan melesat dan menekan daya beli masyarakat.
Untuk itu menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, Pemkot Ambon berkomitmen memperkuat langkah pengendalian inflasi melalui:
Sinergi dengan Bulog dan distributor pangan, Koordinasi pasokan dari daerah penghasil, Pemantauan harga intensif di seluruh pasar dan Fasilitasi distribusi yang lebih efisien
“Yang terpenting stok aman, harga terkendali, sehingga masyarakat tidak terbebani menjelang Natal dan Tahun Baru,” tegas Sapulette.
REDAKSI PELITA MALUKU - AIS









Belum Ada Komentar