TAUDA : SATYALENCANA WIRAKARYA BAGI MURAD ISMAL TELAH MELALUI PROSES VERIFIKASI DAN TINJAUAN LAPANGAN OLEH TIM SETMIL PRESIDEN
Ambon, Pelita Maluku.com - Kritikan sejumlah terkait Penganugrahan Satyalancana Wirakarya Bidang Pertanian yang diterima Gubernur Maluku Murad Ismail, dari Presiden RI yang pada Pekan Nasional (PENAS) Tani Nelayan ke XVI di Padang Sumatera Barat, akhirnya di luruskan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Dr. Ilham Tauda, pada Rabu (14/6/2023).
Dalam klarifikasi itu Tauda, menjelaskan, bahwa penganugerahan tanda jasa Satyalancana Wirakarya kepada Gubernur Maluku, didasarkan pada rekomendasi Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) pada 9 Desember Tahun 2022 yang merekomendasikan Gubernur Maluku sebagai calon penerima satyalancana wirakarya.
“Selain itu pula Kementerian Pertanian juga memberikan rekomendasi antara lain Dirjen Hortikultura Dr. Ir. Prihasto, M.Sc, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Nursyamsi, M.Agr, dan Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Ir. Bambang Pamuji, M.Si.” Tambahnya.
Menurutnya, apresiasi KTNA dan Kementerian Pertanian didasarkan atas kebijakan Gubernur Maluku dalam mendukung kebijakan Pempus khususnya pengendalian inflasi pangan dan peningkatan ketahanan pangan lokal dan kebijakan diversifikasi pangan, antara lain: Pertama, pengendalian inflasi pangan melalui gerakan tanam cabai dan bawang merah secara serentak di 11 kabupaten/kota dengan melibatkan para petani dan penyuluh pertanian.
“Gerakan tanam ini merupakan tindaklanjuti dari Arahan Bapak Presiden dan Arahan Bapak Gubernur agar Tim pengendali Inflasi Daerah segera mengambil langkah-langkah penanganan inflasi khususnya komoditas pangan melalui Surat Edaran Gubernur Maluku Nomor : 821/2338 tanggal 19 Agustus 2022 kepada semua Bupati/walikota Perihal Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah. Gerakan Tanam secara serempak di 11 Kabupaten/Kota dengan total luas Tanaman Cabai 100 Ha dan Bawang Merah 66,4 Ha dengan rincian sebagai berikut : Cabai : Maluku Tengah: 30 Ha, SBB : 20 Ha, Kota Ambon : 20 ha, Buru : 20 Ha, Kota Tual : 10 Ha, Aru : 10 Ha. Bawang Merah : Maluku Tenggara : 34,3 Ha, MBD 7,1 Ha, Kota Tual : 5 Ha, SBT: 10 Ha, Maluku Tengah 10 Ha.”Jelasnya.
Disamping itu lanjut Tauda, semua Kabupaten/Kota memberikan dukungan penanaman cabai dengan melibatkan petani dan penyuluh. Berdasarkan rilis BPS Maluku, inflasi pangan khususnya cabai pada triwulan II tahun 2022 tercatat 74,43 % (yoy) dengan harga cabai Rp. 120.000 per kg dan hingga triwulan IV tahun 2022 mengalami penurunan deflasi -39,28 % ((yoy) dengan harga cabai Rp. 80.000 per kg, selanjutnya pada triwulan I tahun 2023 harga cabai tercatat Rp. 45.000 per kg.
Kedua yakni, peningkatan ketahanan pangan daerah melalui gerakan tanam sukun varietas tengah-tengah secara serentak di 11 kabupaten/ kota yang merupakan khas Maluku.
“Varietas Sukun Tengah-Tengah telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 22/Kpts/PV.240/D/I/2023 tentang pemberian tanda daftar varietas tanaman hortikultura sukun tengah-tengah. Kementerian pertanian melalui Ditjen Hortikultura memberikan respon positif dengan memberikan dukungan pengembangan 10.000 anakan sukun yang dilaksanakan oleh Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Maluku. Tanaman sukun ini akan didistribusikan ke semua Kabupaten/Kota pada tahun 2023.” Ungkapnya.
Letiga yakni, Peningkatan keanekaragaman pangan lokal melalui Sajian 521 Menu Olahan Sagu dan Mendapatkan Rekor Muri.
“Sagu merupakan pangan lokal potensial di Maluku dengan luas 36.500 hektar dan produksi per tahun 9.733 ton. Upaya pengembangan sagu melalui revitalisasi dan penataan dan pengembangan hutan sagu dengan Teknik budidaya yang tepat telah dilakukan di sentra pengembangan sagu di Kabupaten Seram Bagian Timur. Selain itu, dalam meningkatkan industri pengolahan sagu akan dilakukan modernisasi peralatan pengolahan sagu di MalukuTengah Desa Waraka dan Kabupaten Seram Bagian Timur Desa Waru dan Angar, telah setujui untuk pelaksanaanya pada tahun 2024 berdasarkan hasil rakor teknis di Kementerian Pertanian tahun 2023.” Ujarnya.
Untuk itu diketahui, Menteri Pertanian pada saat akan menyematkan tanda jasa kepada para penerima mengemukakan bahwa banyak Kepala Daerah yang diusulkan tapi tidak semua disetujui karena melalui proses verifikasi oleh Tim Setmil Presiden tidak memenuhi kriteria sebagai penerima.
Penganugrahan tanda jasa satyalancana wirakarya oleh presiden telah diverifikasi dari Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia (Setmilpres RI) dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI dengan melakukan verifikasi dan peninjauan lapangan pada tanggal 5 april 2023 di Ambon.
Rombongan tim terdiri dari, Tim Biro Gelar Tanda Kehormatan (GTK) Setmilpres RI yang diketuai Kepala Biro GTK Setmilpres Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono, M.Tr.Opsla. Sedangkan dari Tim Kementan RI, diketuai Drs. Zulkifli,M.M. “Tutupnya. (PM.007)
Belum Ada Komentar