Ambon l, Pelita Maluku.com - Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, bersama Ketua DPRD Maurits Tamaela, didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Rico Hayat, menggelar pertemuan dengan Mr. John Randolph, pemilik Maluku Spice Island Divers, serta tim manajemen pada Jumat (7/3/2025). 

Pertemuan yang berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota ini membahas pengembangan daya tarik wisata berkelanjutan di Negeri Laha.

Negeri Laha telah menunjukkan potensinya sebagai destinasi wisata yang berkembang. Terbukti dengan prestasinya meraih juara III dalam kategori “Desa Wisata Berkembang” pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. 

Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Ambon untuk terus mendorong pengembangan wisata berbasis masyarakat dan lingkungan.

Dalam pertemuan tersebut, John Randolph dan timnya menyampaikan komitmen mereka dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Negeri Laha. 

Dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki oleh Maluku Spice Island Divers, mereka berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan promosi wisata bawah laut di kawasan tersebut.

Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menegaskan Pemerintah Kota Ambon siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan potensi wisata di Negeri Laha. 

“Kami ingin memastikan bahwa perkembangan wisata di daerah ini tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Kolaborasi dengan pihak swasta seperti Maluku Spice Island Divers adalah langkah strategis dalam mewujudkan tujuan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Ketua DPRD Ambon, Maurits Tamaela, juga menyatakan dukungannya terhadap upaya ini. Ia menilai bahwa pengembangan desa wisata harus melibatkan semua pemangku kepentingan agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan Negeri Laha dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Ambon. Langkah ini juga sejalan dengan visi Ambon sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan alam. (PM.007)