DLHP Ambon Bangun 20 Collection Point untuk Akhiri TPS Kumuh di Empat Kecamatan

Ambon, Pelita Maluku — Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon mengambil langkah besar menghentikan praktik Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang kumuh dan tak teratur. Sebagai bagian dari penataan sistem persampahan kota, DLHP membangun 20 Collection Point yang tersebar di empat kecamatan: Sirimau, Nusaniwe, Baguala, dan Teluk Ambon.

Kepala DLHP Kota Ambon, Apries Gaspersz, menegaskan bahwa pembangunan Collection Point bukan sekadar penambahan fasilitas, tetapi pembenahan total wajah pengelolaan sampah di Ambon.

“Kami tidak lagi toleransi TPS terbuka dan berantakan. Kota ini harus tertib. Karena itu, 20 Collection Point kami bangun dan kami awasi langsung progresnya,” tegas Gaspersz, Selasa (4/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa Collection Point merupakan model TPS modern yang dirancang tertutup, higienis, dan dilengkapi tempat pemilahan sampah.

“Selama ini masyarakat melihat TPS identik dengan bau dan sampah berserakan. Itu kami hentikan. Di Collection Point, sampah tertutup, teratur, dan tidak ada lagi pemandangan kumuh,” katanya.

Program ini tidak berhenti pada pembangunan fisik. Gaspersz menekankan perlunya perubahan perilaku masyarakat.

“Infrastruktur tanpa kesadaran tidak ada artinya. Kami dorong masyarakat ikut memilah, membuang sampah dengan benar, dan menjaga titik-titik ini tetap bersih,” ujarnya.

Setiap Collection Point akan dilengkapi fasilitas pemilahan sampah organik dan anorganik sebagai bagian dari strategi ekonomi sirkular yang mulai diterapkan DLHP.

“Jika sampah dipilah dari awal, pengelolaannya lebih mudah dan bisa bernilai ekonomi. TPS bukan lagi sumber masalah, tapi bagian dari solusi,” jelasnya.

Gaspersz juga menyebut proyek ini sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan kota.

“Jika sistem ini berjalan baik, kami akan terapkan di semua kecamatan. Target kami jelas: Ambon harus bebas TPS kumuh dan memiliki standar kebersihan kota modern,” tegasnya.

Ia memastikan DLHP terus melakukan pembenahan dari hulu sampai hilir — mulai dari sampah sungai, armada angkut, hingga manajemen TPS — sebagai satu kesatuan sistem.

“Kebersihan bukan slogan. Ini kerja nyata dan kami ingin Ambon menjadi kota yang punya standar kebersihan yang bisa dibanggakan,” tutup Gaspersz.

(PELITA MALUKU - AIS)






Bagikan Post

Artikel Terkait
Komentar
  1. Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Komentar Anda *

Nama Lengkap *

Email *

Kode Verifikasi *

Go to TOP