Home / Artikel Iksan Tualeka: Saatnya Transformasi Budaya "Tukel" Maluku Jadi Budaya Baca

Iksan Tualeka: Saatnya Transformasi Budaya "Tukel" Maluku Jadi Budaya Baca

Iksan Tualeka: Saatnya Transformasi Budaya

BERITA SEPUTAR PENDIDIKAN

Kamis, 13 November 2025

Ambon, Pelita Maluku — Pemerhati pendidikan Maluku, Iksan Tualeka, menilai rendahnya minat baca di Maluku  harus menjadi perhatian serius.

Ia menegaskan, budaya tukel (tutur) yang kuat di Maluku sebenarnya adalah potensi besar yang bisa diubah menjadi budaya baca jika dikelola dengan baik oleh pemerintah.

Dalam wawancara bersama Pelita Maluku di sela kegiatan Bacarita Anak Muda Part III di Hana Café, STAIN Ambon, Kamis (13/11/2025), Iksan menyebut masyarakat Maluku memiliki kekayaan tradisi tutur yang tinggi, namun belum diimbangi dengan semangat membaca.

“Kita punya budaya tutur yang tinggi yang biasa katong sebut "Tukel" Kalau potensi ini diarahkan menjadi budaya baca, Ambon bisa lebih maju,” ujarnya.

Ia menilai, literasi perlu dibangun dengan pendekatan kreatif dan kebijakan terukur, bukan sekadar kampanye seremonial.

Menurutnya, pemerintah bisa mendorong sekolah agar membiasakan siswa membaca sebelum pelajaran dimulai, atau bekerja sama dengan toko buku untuk membuka akses baca gratis bagi anak-anak.

Iksan juga menekankan peran orang tua dalam menumbuhkan kebiasaan membaca di rumah.

“Biasakan anak mendengar cerita sebelum tidur. Kalau sejak kecil mereka dekat dengan buku, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan kritis,” jelasnya.

Ia menambahkan, minat baca rendah di Maluku juga dipengaruhi oleh mahalnya harga buku dan minimnya fasilitas baca.

“Harga buku di Ambon bisa dua sampai tiga kali lipat dibandingkan daerah lain. Pemerintah harus hadir dengan kebijakan subsidi agar masyarakat mudah membeli buku,” tegas Iksan.

Iksan mendorong Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku untuk memperluas akses literasi dengan menghadirkan rumah baca publik, pojok buku di kafe, hingga subsidi harga buku lokal.

“Literasi harus hidup di ruang publik, bukan hanya di sekolah atau kantor. Jadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat Ambon,” tutupnya.

Ia berharap pemerintah dapat menjadikan Ambon sebagai Kota Literasi yang berakar pada kebiasaan membaca dan terus menumbuhkan generasi muda yang berpikir kritis, kreatif, dan berdaya saing.


                        ( PELITA MALUKU - AIS )



Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Google Maps

Kontak

kopetis, jln Tabae jou, desa soya
082397412929 / 085869186013
082397412929
malukupelita@gmail.com

Link

Linkhttp://peli

Jejaring Sosial